Jika Kamu Punya Kebiasaan dan Sifat Ini Bisa Jadi Ada Masalah Mental Dalam Diri Kamu
Gangguan kepribadian pada seseorang biasanya tercipta dari kejadian kejadian masa lalu yang pada akhirnya menyebabkan perubahan sikap. jika tidak dihilagkan maka dalam jangka panjang hal itu akan menjadi sesuatu yang mendarah daging atau bahkan menjadi watak orang tersebut.
Akibatnya pub misa fatal, misalnya gangguan dalam bersosialisasi, karir, dan lain sebagainya.
pada kesempatak kali ini saya akan membahas tentang kebiasaan dan sifat yang cenderung dianggap biasa dalam kehidupan sehari hari, lau apa saja sih sifat dan kebiasaan yang dimaksud ? ini dia cek this out .
1. Suka Bermalas-malasan ?bisa jadi tanda gangguan mental
Semua orang pasti pernah mengalami keadaan dimana dia merasa sangat malas untuk melakukan aktifitas. hal ini merupaka hal yang wajar bagi kita manusia ,terlebih lagi ketika kita sangat kelelahan.
Tapi faktanya, seseorang yang sering bermalas malas merupakan salah satu tanda kamu memiliki gangguan mental loh. karena rasa malas timbul ketika seseorang tidak memiliki motivasi dalam beraktifitas , bila itu terus berlanjut maka akan mempengaruhi kinerjamu segala aspek kehidupan.
bayangkan, jika mals tersebut membuat kamu tidak mengerjakan tugas kuliah, tidak disiplin,selalu menunda nunda sesuatu, karena dengan rasa malas pula orang cenderung tidak produktif.
2. Hati Hati Buat Kamu yang Moody-an
Suasana hati yang sering berubah-ubah atau yang biasa kita kenal dengan sebutan moody-an juga ternyata bisa menjadi salah satu tanda bahwa kita mengalami gangguan kepribadian loh.
Hmmm, sebutan ilmiah buat gangguan kepribadian ini adalah Borderline personality. Hal ini menunjukan adanya ketidakstabilan dalam suatu hubungan, mood, dan citra diri (self-image).
Borderline bisa diartikan sebagai ambang. Dikatakan ambang karena memang diketahui para penderitanya berada pada “ambang” psikosis atau kelainan jiwa. Penderita gangguan ini juga mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi yang mereka miliki. Dan biasanya, hal ini terjadi justru pada orang di atas usia 18 tahun.
Hmmm, sebutan ilmiah buat gangguan kepribadian ini adalah Borderline personality. Hal ini menunjukan adanya ketidakstabilan dalam suatu hubungan, mood, dan citra diri (self-image).
Borderline bisa diartikan sebagai ambang. Dikatakan ambang karena memang diketahui para penderitanya berada pada “ambang” psikosis atau kelainan jiwa. Penderita gangguan ini juga mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi yang mereka miliki. Dan biasanya, hal ini terjadi justru pada orang di atas usia 18 tahun.
3. Sering Insomnia ? Bisa jadi kamu PTSD
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma adalah salah satu gangguan kejiwaan yang bisa membuat sifat seseorang berubah drastis dalam waktu singkat, atau dalam kurun waktu yang cukup lama dari kejadian yang membuatnya trauma.
Contoh peristiwa traumatis yang bisa memunculkan gangguan ini adalah kecelakaan lalu lintas, bencana alam, tindak kejahatan seperti pemerkosaan atau perampokan, atau trauma akibat ditinggal orang yang disayanginya. 30%-35% orang yang mengalami kejadian traumatis diperkirakan mengalami gangguan ini juga.
Ketika dirimu menemukan hal-hal yang dijelaskan di atas, entah untuk dirimu sendiri atau orang lain, jangan ragu untuk konsultasi kepada terapis ataupun psikolog untuk mengatasi gangguan yang terjadi. Dengan melakukan itu juga, setidaknya kamu bisa mengurangi kemungkinan kondisi gangguannya bertambah parah.
Contoh peristiwa traumatis yang bisa memunculkan gangguan ini adalah kecelakaan lalu lintas, bencana alam, tindak kejahatan seperti pemerkosaan atau perampokan, atau trauma akibat ditinggal orang yang disayanginya. 30%-35% orang yang mengalami kejadian traumatis diperkirakan mengalami gangguan ini juga.
Ketika dirimu menemukan hal-hal yang dijelaskan di atas, entah untuk dirimu sendiri atau orang lain, jangan ragu untuk konsultasi kepada terapis ataupun psikolog untuk mengatasi gangguan yang terjadi. Dengan melakukan itu juga, setidaknya kamu bisa mengurangi kemungkinan kondisi gangguannya bertambah parah.
4. Super Duper Perfeksionis
Sebagian orang mungkin mengira sifat perfeksionis adalah suatu kelebihan, karena biasanya kebiasaan selalu memerhatikan detail dan sulit menolerir kesalahan membuat sang perfeksionis bisa menjadi andalan dalam banyak hal atau pekerjaan.
Tapi ternyata, perfeksionis itu bisa menjadi salah satu gangguan kepribadian yang biasa disebut Obsessive Compulsive. Orang dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif terlalu fokus pada kesempurnaan.
Penderita gangguan ini biasanya memiliki kecenderungan harus melakukan segalanya dengan benar (sesuai pandangan pribadinya), tapi akhirnya malah lebih sering mengganggu produktivitas mereka. Sifat terlalu perfeksionis cenderung membuat seseorang terjebak dalam hal yang terlalu mendetail, namun kehilangan gambaran yang lebih besar.
Dan mereka juga sering mengalami kesulitan mengekspresikan emosi.
Tapi ternyata, perfeksionis itu bisa menjadi salah satu gangguan kepribadian yang biasa disebut Obsessive Compulsive. Orang dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif terlalu fokus pada kesempurnaan.
Penderita gangguan ini biasanya memiliki kecenderungan harus melakukan segalanya dengan benar (sesuai pandangan pribadinya), tapi akhirnya malah lebih sering mengganggu produktivitas mereka. Sifat terlalu perfeksionis cenderung membuat seseorang terjebak dalam hal yang terlalu mendetail, namun kehilangan gambaran yang lebih besar.
Dan mereka juga sering mengalami kesulitan mengekspresikan emosi.
5. Takut Berlebih Bisa menjulus Ke Paranoid
Setiap orang memiliki perasaan takut, dan itu hal yang alamiah. Tapi, segala hal yang berlebihan pasti tidak baik. Takut yang berlebihan akan suatu hal atau seseorang bisa menyebabkan gangguan kepribadian yang sering kita dengar dengan sebutan paranoid.
Takut di sini bukan karena setan atau sejenisnya, namun tindakan ketidakpercayaan kepada orang lain dan kecurigaan berlebih bahwa orang di sekitarnya memiliki motif jahat.
Mereka yang paranoid memiliki kecenderung
Takut di sini bukan karena setan atau sejenisnya, namun tindakan ketidakpercayaan kepada orang lain dan kecurigaan berlebih bahwa orang di sekitarnya memiliki motif jahat.
Mereka yang paranoid memiliki kecenderung
an enggan memercayai orang lain. Mereka juga cenderung suka menyalahkan orang lain serta menyimpan dendam, meskipun kesalahan ada pada diri mereka.
Berceritalah kepada orang yang tepat atau Konsultasikan ke pakarnya agar hati kamu tidak menanggung beban yang terlalu berat. Mungkin beberapa sifat negatif terbentuk karena luka masa lalu dan akan berangsur hilang jika kamu segera mencari solusinya. semoga bermanfaat
0 comments